Pengenalan Framework JavaScript (React, Vue, atau Vanilla JS Lanjut): Perbandingan dan Kapan Digunakan

By | 24 October 2025

Dalam dunia pengembangan web modern, istilah framework JavaScript hampir selalu muncul ketika berbicara tentang aplikasi interaktif. Framework seperti React, Vue, dan bahkan pendekatan Vanilla JS lanjutan (tanpa framework) masing-masing memiliki peran dan keunggulan tersendiri.

Bagi pemula, mungkin muncul pertanyaan: Apakah saya perlu belajar framework lebih dulu? atau Kapan waktu yang tepat untuk beralih dari JavaScript murni ke framework seperti React atau Vue? Artikel ini akan membahas perbandingan menyeluruh antar pendekatan tersebut — membantu kamu memahami fungsinya, kelebihan, kekurangan, dan situasi terbaik untuk menggunakannya dalam proyek nyata.

Apa Itu Framework JavaScript?

Framework JavaScript adalah sekumpulan aturan, pustaka, dan struktur kode yang membantu developer membangun aplikasi web dengan lebih cepat dan terorganisir. Tujuannya adalah mengurangi pekerjaan berulang seperti manipulasi DOM, manajemen data, dan pengaturan state aplikasi.

Dengan framework, kamu tidak perlu menulis semua fungsi dari nol — karena sudah disediakan tools dan pola yang siap pakai untuk menangani tampilan (UI), logika, dan interaksi pengguna.

Vanilla JavaScript (Tanpa Framework)

Vanilla JS adalah istilah untuk penggunaan JavaScript murni tanpa library atau framework tambahan.
Pendekatan ini ideal untuk mempelajari dasar-dasar pemrograman web, karena kamu benar-benar memahami bagaimana browser bekerja.

Kelebihan:

  • Performa sangat cepat (tanpa beban framework).

  • Tidak bergantung pada pihak ketiga.

  • File hasil build lebih kecil.

  • Cocok untuk proyek kecil atau website statis.

Kekurangan:

  • Struktur proyek bisa berantakan jika aplikasi makin besar.

  • Tidak ada manajemen state terpusat.

  • Harus menulis kode DOM dan event handler secara manual.

Kapan Digunakan:

  • Untuk website sederhana, landing page, atau animasi ringan.

  • Saat ingin memahami logika dasar DOM, event, dan rendering manual.

  • Proyek kecil yang tidak membutuhkan sistem komponen kompleks.

React.js — Komponen dan State Management Modern

React adalah library JavaScript buatan Meta (Facebook) yang berfokus pada pembuatan User Interface berbasis komponen.
React menggunakan Virtual DOM untuk memperbarui tampilan dengan efisien dan menyediakan konsep state serta props untuk mengelola data antar komponen.

Kelebihan:

  • Struktur komponen membuat kode mudah dipelihara.

  • Performa tinggi dengan Virtual DOM.

  • Dukungan ekosistem besar (Next.js, Redux, React Router, dll).

  • Populer di dunia industri — banyak digunakan oleh startup dan perusahaan besar.

Kekurangan:

  • Kurva belajar menanjak bagi pemula.

  • Harus memahami konsep JSX (gabungan HTML dan JavaScript).

  • Tidak menyediakan solusi “lengkap” — perlu library tambahan untuk routing atau state management besar.

Kapan Digunakan:

  • Aplikasi skala menengah hingga besar.

  • Proyek dengan interaksi kompleks seperti dashboard, marketplace, atau aplikasi SaaS.

  • Saat tim membutuhkan struktur modular dan maintainable.

Vue.js — Framework Ringan dan Mudah Dipelajari

Vue.js dikembangkan oleh Evan You, dirancang untuk memudahkan pengembang membangun aplikasi reaktif tanpa kompleksitas berlebihan.
Vue memadukan konsep React (komponen) dan Angular (template reaktif) dengan cara yang lebih sederhana dan ramah pemula.

Kelebihan:

  • Sintaks sederhana, mudah dipahami.

  • Reactive system built-in tanpa library tambahan.

  • Dokumentasi lengkap dan komunitas berkembang pesat.

  • Mendukung proyek kecil hingga besar dengan fitur lengkap (routing, state, build tools).

Kekurangan:

  • Lebih sedikit peluang kerja dibanding React (meskipun terus tumbuh).

  • Migrasi dari versi lama ke baru kadang memerlukan penyesuaian.

Kapan Digunakan:

  • Proyek menengah atau startup yang butuh kecepatan pengembangan.

  • Developer yang ingin transisi dari Vanilla JS ke framework tanpa terlalu rumit.

  • Aplikasi berbasis data real-time seperti todo list, form dinamis, atau dashboard.

Perbandingan Singkat

Fitur / Aspek Vanilla JS React.js Vue.js
Tipe Bahasa murni Library UI Framework UI
Arsitektur Komponen Manual Ada (JSX) Ada (Template + Script)
Virtual DOM
Learning Curve Mudah Sedang Mudah
Skalabilitas Rendah Tinggi Menengah–Tinggi
Ukuran File Sangat kecil Sedang Ringan
State Management Manual useState / Redux Reactive System
Tooling / Build Support Manual CRA / Vite Vite / Vue CLI
Ekosistem Terbatas Sangat luas Berkembang pesat

Kapan Harus Beralih ke Framework

Kamu sebaiknya mulai mempertimbangkan framework JavaScript ketika:

  • Aplikasi sudah memiliki banyak komponen UI yang saling berhubungan.

  • Perlu manajemen data antar halaman (state global).

  • Butuh sistem rendering cepat (Virtual DOM).

  • Ingin tim bisa bekerja paralel dengan komponen terpisah.

Jika kamu masih membuat website kecil atau landing page sederhana, Vanilla JS sudah cukup.
Namun jika proyekmu berkembang, menggunakan React atau Vue akan mempercepat pengembangan dan pemeliharaan.

Contoh Implementasi Sederhana

Vanilla JS

<button id="btn">Klik Saya</button>
<p id="output"></p>

<script>
  const btn = document.getElementById('btn');
  const output = document.getElementById('output');

  btn.addEventListener('click', () => {
    output.textContent = 'Tombol diklik!';
  });
</script>

React (JSX)

function App() {
  const [message, setMessage] = React.useState('');

  return (
    <>
      <button onClick={() => setMessage('Tombol diklik!')}>Klik Saya</button>
      <p>{message}</p>
    </>
  );
}

Vue.js

<div id="app">
  <button @click="message = 'Tombol diklik!'">Klik Saya</button>
  <p>{{ message }}</p>
</div>

<script>
  const app = Vue.createApp({
    data() {
      return { message: '' }
    }
  });
  app.mount('#app');
</script>

Kesimpulan

Setiap pendekatan memiliki tempatnya masing-masing.

  • Vanilla JavaScript cocok untuk proyek kecil dan pembelajaran dasar DOM.

  • React.js unggul dalam aplikasi kompleks dan modular.

  • Vue.js menawarkan keseimbangan antara kemudahan dan kekuatan.

Pada akhirnya, framework hanyalah alat — yang terpenting adalah memahami konsep JavaScript terlebih dahulu. Ketika kamu memahami logika dasar pemrograman dan DOM, beralih ke framework JavaScript mana pun akan terasa lebih mudah dan menyenangkan.